Disebut Apa Malaikat Jibril Dalam Surah Al Qadr

Disebut Apa Malaikat Jibril Dalam Surah Al Qadr

Perawakan Malaikat Jibril

Malaikat Jibril memiliki bentuk tubuh yang mewakili bentuk malaikat seperti yang dijelaskan Allah SWT dalam Al-Qur'an Surah Fatir ayat 1 yang berbunyi:

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ فَاطِرِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ جَاعِلِ الْمَلٰۤىِٕكَةِ رُسُلًاۙ اُولِيْٓ اَجْنِحَةٍ مَّثْنٰى وَثُلٰثَ وَرُبٰعَۗ يَزِيْدُ فِى الْخَلْقِ مَا يَشَاۤءُۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

Artinya: "Segala puji bagi Allah, Pencipta langit dan bumi yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap. Masing-masing (malaikat ada yang) dua, tiga, dan empat. Dia menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Allah Mahakuasa atas segala sesuatu."

Melalui buku Cara Tepat Mendapat Pertolongan Allah karya H. Supriyanto. LC., M.S.I, Imam Muslim meriwayatkan bahwa malaikat Jibril memiliki 600 sayap. Berikut bunyi haditsnya.

عَنِ ابْنِ مَسْعُوْدٍ أَنَّ رَسُوْلَ الله صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَأَى جِبْرِيلَ عَلَيْهِ السَّلَامُ لَهُ سِتُّمِائَةِ جَناحِ

Artinya: Bahwa Ibnu Mas'ud mengatakan "Rasulullah SAW melihat malaikat Jibril, ia memiliki 600 sayap. Semakin banyak jumlah sayap yang mereka (malaikat) miliki, semakin tinggi level (tingkatan), kemampuan, dan semakin cepat mereka dalam melaksanakan perintah Allah SWT."

Setiap malaikat memiliki tugas dan keperluannya sendiri atas izin dan perintah Allah SWT, termasuk dengan malaikat Jibril yang memiliki nama lain dalam penyebutan di Al-Qur'an. Semoga informasi ini dapat menambah keimanan kita ya, detikers.

Malaikat Jibril adalah salah satu malaikat Allah dengan tugas yang penting. Yaitu menyampaikan wahyu kepada para utusan Allah. Namun, setelah Nabi Muhammad SAW yang merupakan Nabi terakhir wafat, apakah tugas malaikat Jibril?

Membawa Kehancuran dan Kemenangan Perang

Dalam sebuah riwayat, disebutkan bahwa Malaikat Jibril juga bertugas membawa kehancuran dan kemenangan perang atas kehendak Allah SWT. Abu Asy-Syaikh melansir dari Ibnu Sabith yang berkata,

"Dalam Kitab Induk (Lauh Mahfuzh) terdapat segala sesuatu yang pasti terjadi hingga hari kiamat. Ada tiga malaikat yang ditugasi untuk menjaganya. Jibril ditugasi untuk menurunkan kitab kepada para Rasul. Jibril juga ditugasi untuk membawa kehancuran apabila Allah berkehendak untuk menghancurkan suatu kaum, dan Allah menugasinya untuk membawa kemenangan pada waktu terjadi peperangan. Allah menugasi Mikail untuk menjaga, menurunkan hujan, dan menumbuhkan tanaman bumi. Allah menugasi Malaikat Maut untuk mencabut nyawa. Apabila dunia telah lenyap, maka Allah mengumpulkan malaikat yang menjaga mereka, dan membandingkan dengan Ummul Kitab, lalu mereka mendapatinya sama persis." (HR Ibnu Abi Syaibah)

Jadi Pemimpin Urusan Dunia

Dalam Kitab Al-Haba'ik fi Akhbar Al-Mala'ik karya Imam Jalaluddin Abdurrahman As-Suyuthi dan diterjemahkan oleh Misbahul Munir, disebutkan bahwa Malaikat Jibril termasuk malaikat yang bertugas memimpin urusan dunia. Dia menjalankan tugas tersebut bersama Malaikat Mikail, Izrail, dan Israfil.

Hal ini disandarkan pada riwayat dari Ibnu Abi Hatim, Abu Asy-Syaikh dalam Kitab Al-'Azhamah, dan Al Baihaqi dalam Kitab Syu'ab Al-Iman dari Ibnu Sabith.

Mendampingi orang yang sakaratul maut dalam keadaan suci

Saat seseorang mengalami sakaratul maut dan orang tersebut dalam keadaan suci, malaikat Jibril turun ke sisi orang tersebut. Dia kemudian membawa tugas dari Allah untuk membawa rahmat dan kemudahan bagi orang yang sedang sekarat tersebut.

Sakaratul maut merupakan momen yang sangat menyakitkan bagi semua orang. Pada saat ruh terpisah dari jasad, maka seluruh tubuh akan merasakan kesakitan yang sangat. Malaikat Jibril ditugaskan Allah untuk membuat sakaratul maut ini menjadi lebih mudah. Hal ini merupakan bentuk penghormatan kepada orang yang mengalami sakaratul maut dalam kondisi suci.

Dalam buku Syarah Nuruz Zhalam ala Aqidatil Awam disebutkan bahwa malaikat Jibril diutus untuk mengurus wahyu, Yaitu kabar yang datang dari sisi Allah untuk para Nabi. Kemudian, malaikat Jibril juga hadir pada saat seseorang sakaratul maut menghadapi kematian dan orang tersebut dalam keadaan berwudhu.

Memenuhi dan menahan hajat orang yang berdoa

Selain itu, malaikat Jibril juga memiliki tugas yaitu memenuhi dan menahan hajat orang yang berdoa. Tentu saja tugas ini dilakukan oleh malaikat Jibril dengan seizin Allah SWT. Malaikat Jibril menahan doa orang-orang mukmin atas kehendak Allah karena Allah ingin mendengar doa mukmin tersebut.

Di samping itu, malaikat Jibril juga ditugaskan untuk memenuhi doa orang kafir dengan cepat lantaran Allah tidak ingin mendengar lantunan doa tersebut lebih lama lagi. Mengenai hal ini pun tertulis dalam sebuah riwayat dari Iman al-Baihaqi.

Al-Baihaqi meriwayatkan dari Tsabit, dia berkata:

Telah sampai kepadaku riwayat yang menyatakan bahwa Allah SWT mendelegasikan Malaikat Jibril AS dalam urusan memenuhi hajat hidup manusia. Apabila seorang Mukmin berdoa, maka Allah pun berkata kepada Jibril AS,

“Wahai Jibril! Tahan dulu untuk memenuhi hajatnya karena Aku sungguh sangat senang mendengar lantunan doanya.” Apabila orang kafir berdoa, Allah pun berkata kepadanya, “Wahai Jibril! Penuhi apa yang menjadi hajatnya karena sesungguhnya Aku tidak suka mendengar lantunan doanya.””

Malaikat Jibril juga bisa mengaminkan doa saat pasangan suami istri sedang mengalami fase mengandung dan kelahiran. Pada saat fase mengandung itu, malaikat Jibril juga akan meniupkan ruh ke dalam janin yang dikandung oleh sang Ibu.

Mengatur Angin dan Bala Tentara

Ibnu Abi Hatim, Abu Asy-Syaikh dalam Kitab Al-'Azhamah dan Al-Baihaqi dalam Kitab Syu'ab Al-Iman melansir dari Ibnu Sabith juga menyebut bahwa Malaikat Jibril turut mendapat tugas mengatur angin dan bala tentara.

"Urusan dunia ini diatur oleh empat malaikat, yaitu Jibril, Mikail, Malaikat Maut (Izrail), dan Israfil. Jibril ditugasi mengatur angin dan bala tentara. Mikail ditugasi mengatur tetesan air hujan dan tumbuh-tumbuhan. Malaikat Maut ditugasi untuk mencabut nyawa, sedangkan Israfil turun membawa perintah dan urusan kepada mereka."

Nama Lain Malaikat Jibril

Meskipun telah disebutkan sebanyak dua kali di dalam firman Allah SWT, diketahui bahwa Jibril memiliki beberapa nama lain. Berikut beberapa nama lain dari malaikat Jibril.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ruhul Qudus (Ruh Al Qudus) atau Ar Rukh adalah nama lain yang disematkan kepada malaikat Jibril. Perihal nama ini disebutkan melalui Al-Qur'an Surah An-Nahl ayat 102 yang berbunyi:

قُلْ نَزَّلَهٗ رُوْحُ الْقُدُسِ مِنْ رَّبِّكَ بِالْحَقِّ لِيُثَبِّتَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَهُدًى وَّبُشْرٰى لِلْمُسْلِمِيْنَ

Artinya: "Katakanlah (Nabi Muhammad SAW), "Ruhulkudus (Jibril) menurunkannya (Al-Qur'an) dari Tuhanmu dengan hak untuk meneguhkan (hati) orang-orang yang telah beriman dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang-orang muslim (yang berserah diri terhadap Allah SWT).""

Nama ini kemudian dapat ditemukan lagi dalam Al-Qur'an Surah Al-Qadr ayat 4 yang berbunyi:

تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ

Artinya: "Pada malam itu turun para malaikat dan "Rūḥ" (Malaikat Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan."

Melalui Tafsir Ibnu Katsir, ayat ini menerangkan bahwa malaikat Jibril bertugas atas izin Allah SWT untuk menurunkan Al-Qur'an sekaligus ketetapan-Nya dari Lauh Mahfuz.

Ruhul Amin (Ar-Ruh Al-Amin) merupakan nama lain yang juga diberikan Allah SWT kepada malaikat Jibril. Nama ini disebut dalam firman- Nya pada Al-Qur'an surah As-Syu'ara ayat 192-193 yang berbunyi:

وَاِنَّهٗ لَتَنْزِيْلُ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ ۗ (192

نَزَلَ بِهِ الرُّوْحُ الْاَمِيْنُ ۙ (193

Artinya: "Sesungguhnya ia (Al-Qur'an) benar-benar diturunkan Tuhan semesta alam. Ia (Al-Qur'an) dibawa turun (ke dunia) oleh Ruhulamin (Jibril)."

Dilansir dari tafsir Kemenag, ayat ini menjelaskan Jibril diberikan nama Ar-Ruh Al-Amin karena ia diberikan tugas oleh Allah SWT untuk menyampaikan ayat-ayat Al-Qur'an kepada Nabi Muhammad SAW.

Dikisahkan bahwa Al-Qur'an ditanamkan ke dalam hati Nabi Muhammad SAW oleh Ruhul Amin. Artinya, Al-Qur'an dibacakan oleh malaikat Jibril sedemikian rupa sehingga Nabi Muhammad SAW memahami betul arti dan maksudnya."

Memimpin para malaikat lain turun ke muka bumi

Tugas lain yang diberikan kepada malaikat Jibril setelah berakhirnya masa kerasulan adalah memimpin para malaikat turun ke bumi. Tugas ini dilakukan setidaknya satu tahun sekali. Yakni pada salah satu malam di bulan Ramadhan.

Tepatnya pada malam Lailatul Qadr dimana pada malam itu seluruh malaikat turun ke bumi membawa rahmat. Karena banyaknya malaikat yang turun ke bumi pada malam Lailatul Qadr, suasana malam tersebut pun menjadi tenang

Itulah beberapa tugas malaikat Jibril selain menyampaikan wahyu. Artinya, malaikat Jibril masih memiliki tugas yang perlu diembannya sampai dengan hari kiamat nanti walaupun masa nabi dan rasul sudah selesai. Meskipun begitu, ada juga yang mengatakan bahwa malaikat Jibril tidak lagi turun di atas muka bumi setelah Nabi Muhammad wafat. Namun, pendapat ini ditolak dan dianggap sebagai pendapat yang lemah.

Malaikat Jibril ditugaskan oleh Allah SWT untuk mengemban sejumlah tugas. Tugas yang diemban Malaikat Jibril sebagaimana yang dijelaskan dalam Al-Qur'an dan Hadist di antaranya menyampaikan wahyu kepada Nabi Muhammad SAW hingga mengatur angin.

Dilansir dari detikHikmah, dalam Kitab 'Alamul Malaikah Asraruhu Wa-Khafayahu karya Musthafa Asyur dan diterjemahkan oleh Abu Anis Fuadi, disebutkan bahwa Malaikat Jibril adalah sosok yang kuat dan bagus penalarannya.

Hal ini sebagaimana disebutkan dalam firman Allah SWT,

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

عَلَّمَهٗ شَدِيْدُ الْقُوٰىۙ ٥ ذُوْ مِرَّةٍۗ فَاسْتَوٰىۙ ٦

Artinya: "Yang diajarkan kepadanya oleh (malaikat) yang sangat kuat (Jibril) lagi mempunyai keteguhan. Lalu, ia (Jibril) menampakkan diri dengan rupa yang asli." (QS An Najm: 5-6)

Allah SWT juga berfirman,

ذِيْ قُوَّةٍ عِنْدَ ذِى الْعَرْشِ مَكِيْنٍۙ ٢٠

Artinya: "Yang memiliki kekuatan dan kedudukan tinggi di sisi (Allah) yang memiliki ʻArasy." (QS At Takwir: 20)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Mufti Mesir Dr Syauqi Alam memberi penjelasan soal mengapa malaikat Jibril disebut Ruh Kudus dalam Alquran. Penyebutan ini ada dalam Alquran Surat An Nahl ayat 102.

قُلْ نَزَّلَهٗ رُوْحُ الْقُدُسِ مِنْ رَّبِّكَ بِالْحَقِّ لِيُثَبِّتَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَهُدًى وَّبُشْرٰى لِلْمُسْلِمِيْنَ

"Katakanlah, "Rohulkudus (Jibril) menurunkan Alquran itu dari Tuhanmu dengan kebenaran, untuk meneguhkan (hati) orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang yang berserah diri (kepada Allah)." (QS An Nahl ayat 102)

Syauqi Alam, dalam tafsirnya atas ayat tersebut, menjelaskan, mengapa malaikat Jibril disebut Ruh Kudus dalam Alquran adalah karena malaikat diciptakan Allah SWT yaitu dengan menciptakan ruh dari diri-Nya tanpa lahirnya orang tua dan anak.

Hal itu sama dengan Nabi Isa AS, putra Maryam, yang juga disebut ruh karena alasan yang sama.

"Ini merupakan suatu penghormatan dan pemuliaan baginya dari Allah SWT, serta derajatnya yang tinggi. Ini juga merupakan salah satu hal yang dengannya Allah menghidupkan agama, sebagaimana Dia menghidupkan tubuh dengan ruh," jelas Syauqi Alam.

Dia juga mengutip tafsir Imam ath-Thabari dalam Jami' Al Bayan, yang menyebutkan:

[وإنما سمى الله تعالى جبريل "روحًا" وأضافه إلى "القدس"؛ لأنه كان بتكوين الله له روحًا من عنده، من غير ولادة والد ولده، فسماه بذلك "روحًا"، وأضافه إلى "القدس" -و"القدس" هو الطهر- كما سمى عيسى ابن مريم "روحًا" لله من أجل تكوينه له روحًا من عنده من غير ولادة والد ولده] اهـ.

"Allah Yang Mahakuasa menyebut Jibril sebagai "Ruh" dan menambahkannya dengan "Al Quds" (Suci). Ini karena Allah sendiri yang menciptakan ruh untuk malaikat, tanpa lahirnya orang tua dan anak, maka disebutlah ruh dan menambahkannya kepada Al Quds (Suci), sama seperti Isa putra Maryam, karena Allah menciptakan langsung ruhnya tanpa lahirnya orang tua dan anak."

Baca juga: Pesan Nabi Muhammad SAW untuk Saudara-Saudara Kita di Palestina

Adapun Imam al-Razi dalam Mafatih al-Ghayb menjelaskan, malaikat Jibril disebut Ruh Kudus karena pertama, untuk menunjukkan bahwa ini merupakan suatu kehormatan bagi Jibril dan penekanan atas kedudukannya yang tinggi di sisi Allah SWT.

Kedua, Jibril disebut Ruh Kudus karena ia menghidupkan agama sebagaimana tubuh yang dihidupan oleh ruh. Sebab, Jibril bertanggungjawab menurunkan wahyu kepada para nabi, dan para pengikut yang mukallaf pun hidup dalam agama yang dibawa nabi mereka.

Ketiga, karena Jibril memiliki kerohanian atau spiritualitas yang dominan, sebagaimana para malaikat lainnya. Namun, spiritualitas Jibril melebihi malaikat yang lain.

Malaikat Jibril merupakan salah satu malaikat yang disebutkan secara langsung namanya di dalam Al-Qur'an. Penyebutan nama malaikat Jibril ini terdapat pada surah Al-Baqarah ayat 97-87 dan surah At-Tahrim ayat 4.

Malaikat adalah makhluk ciptaan Allah SWT yang bersih dari dosa dan selalu menyembah-Nya. Malaikat diciptakan berbeda dari manusia dengan tidak memiliki hawa nafsu.

Menyampaikan Wahyu dari Allah SWT

Tugas Malaikat Jibril yang pertama yaitu menyampaikan wahyu kepada Nabi Muhammad SAW. Hal ini sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Qur'an. Allah SWT berfirman,

قُلْ مَنْ كَانَ عَدُوًّا لِّجِبْرِيْلَ فَاِنَّهٗ نَزَّلَهٗ عَلٰى قَلْبِكَ بِاِذْنِ اللّٰهِ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَهُدًى وَّبُشْرٰى لِلْمُؤْمِنِيْنَ ٩٧

Artinya: "Katakanlah (Nabi Muhammad), "Siapa yang menjadi musuh Jibril?" Padahal, dialah yang telah menurunkan (Al-Qur'an) ke dalam hatimu dengan izin Allah sebagai pembenaran terhadap apa (kitab-kitab) yang terdahulu, dan petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang beriman." (QS Al Baqarah: 97)

Dalam ayat lain, Allah SWT juga berfirman,

قُلْ نَزَّلَهٗ رُوْحُ الْقُدُسِ مِنْ رَّبِّكَ بِالْحَقِّ لِيُثَبِّتَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَهُدًى وَّبُشْرٰى لِلْمُسْلِمِيْنَ ١٠٢

Artinya: "Katakanlah (Nabi Muhammad), "Ruhulkudus (Jibril) menurunkannya (Al-Qur'an) dari Tuhanmu dengan hak untuk meneguhkan (hati) orang-orang yang telah beriman dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang-orang muslim (yang berserah diri kepada Allah)." (QS An Nahl: 102)